Let's Change Now! | kaf-artwork.blogspot.com
Usaha adalah bagian dari takdir. Tidak ada kontradiksi antara usaha dan takdir. Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di t berkata, “Jika pengejar akhirat mengetahui bahwa akhirat tidak akan digapai melainkan dengan keimanan, amal saleh, dan meninggalkan lawannya (amal buruk), ia akan bersemangat dan bersungguh-sungguh merealisasikan keimanan dan memperbanyak wujud-wujud keimanan yang terperinci. Ia akan bersungguh-sungguh melakukan amalan saleh yang akan mengantarkan dirinya menuju akhirat. Sisi yang lain, ia akan meninggalkan kekufuran dan kemaksiatan. Ia akan segera bertaubat jika terjatuh dalam dosa.
Jika pemilik ladang mengetahui bahwa hasil kerjanya tidak akan berhasil melainkan dengan menanam dan mengairinya disertai dengan pengawasan ketat, ia akan bersemangat dan bersungguh-sungguh melakukan segala cara untuk menumbuhkan tanamannya, memaksimalkannya, dan mencegah hama penyakit.
Jika pelaku produksi mengetahui bahwa hasil-hasil produksi, dengan berbagai ragam jenis dan manfaatnya, tidak akan berhasil didapatnya melainkan dengan mempelajari disiplin ilmu produksi dan menguasainya, lalu mempraktikkannya, ia akan berusaha dan bersungguh-sungguh.
Barang siapa mengharapkan keturunan atau membiakkan hewan ternaknya, tentu ia akan bekerja dan berusaha. Demikianlah pada seluruh urusan.” (ar-Riyadh an-Nadhirah, as-Sa’di, hlm. 125—126)
Adapun dalil yang menjelaskan wajibnya si hamba berusaha sangat banyak. Antara lain:
1. Hadits Abu Hurairah z, riwayat Muslim (4/2025).
Rasulullah n bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ، احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَعْجَزْ، وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا؛ وَلَكِنْ قُلْ: قَدَرُ اللهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ؛ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dibandingkan mukmin yang lemah, dan masing-masing mempunyai kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk hal yang bermanfaat untukmu. Mohonlah pertolongan dari Allah dan jangan merasa lemah. Jika ada sesuatu menimpa dirimu, jangan ucapkan, ‘Andai saja saya melakukan begini, tentu akan menjadi begini dan begitu.’ Namun ucapkanlah, ‘Telah ditakdirkan Allah, apa yang Allah l kehendaki, Dia pasti melakukannya.’ Sesungguhnya ucapan ‘andai saja’, akan membuka amalan setan.”
2. Hadits Ibnu Abbas c, riwayat al-Bukhari (10/179) dan Muslim (4/1740).
Umar bin Khaththab z pernah berangkat menuju Syam. Setibanya di wilayah Sargh, beliau disambut oleh para panglima perang, Abu Ubaidah bin al-Jarrah beserta sahabat-sahabat lainnya. Mereka menyampaikan berita kepada Umar bahwa di negeri Syam sedang terjangkiti satu wabah. Umar lalu memerintahkan untuk mengundang para sahabat dalam rangka bermusyawarah. Mulai dari kalangan Muhajirin, lalu kalangan Anshar, kemudian kaum Quraisy. Dari musyawarah tersebut, Umar memutuskan untuk kembali pulang.
Lalu Umar mengumumkan, “Sesungguhnya aku akan kembali besok pagi, bersiap-siaplah besok.” Abu Ubaidah bin al-Jarrah z bertanya, “Apakah untuk lari dari takdir Allah?” Umar menjawab,
لَوْ غَيْرُكَ قَالَهَا، يَا أَبَا عُبَيْدَةَ نَعَمْ، نَفِرُّ مِنْ قَدَرِ اللهِ إِلَى قَدَرِ اللهِ، أَرَأَيْتَ لَوْ كَانَتْ لَكَ إِبِلٌ فَهَبَطَتْ وَادِيًا لَهُ عُدْوَتَانِ إِحْدَاهُمَا خَصْبَةٌ وَالْأُخْرَى جَدْبَةٌ، أَلَيْسَ إِنْ رَعَيْتَ الْخَصْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللهِ وَإِنْ رَعَيْتَ الْجَدْبَةَ رَعَيْتَهَا بِقَدَرِ اللهِ؟
“Andai saja bukan kamu yang mengatakannya, wahai Abu Ubaidah. Ya, kita lari dari takdir Allah l menuju takdir Allah yang lain. Apa pendapatmu, jika engkau mempunyai ternak unta lalu singgah di sebuah lembah yang memiliki dua sisi. Satu sisi yang subur, sisi yang lain gersang. Bukankah dengan takdir Allah juga jika engkau menggiringnya ke sisi yang subur? Bukankah dengan takdir Allah juga engkau menggiringnya ke sisi yang gersang?”
Setelah itu, datanglah Abdurrahman bin Auf yang sebelumnya tidak hadir karena ada keperluan. Ia berkata, “Sesungguhnya aku memiliki ilmu tentang masalah ini. Aku pernah mendengar Rasulullah n bersabda, ‘Jika kalian mendengar terjadi wabah di suatu daerah, janganlah mendatanginya. Jika kalian berada di suatu daerah yang sedang terjangkiti wabah, janganlah meninggalkannya untuk lari’.”
Umar pun memuji Allah , lalu bertolak (kembali ke Madinah).
Orang Cerdas
Orang yang benar-benar cerdas akan berusaha menghindari takdir dengan takdir juga, menghadapi takdir dengan takdir pula. Tidak akan mungkin kita menjalani kehidupan melainkan dengan cara ini. Rasa lapar dan haus, kedinginan, seluruh hal yang menakutkan dan membahayakan, adalah takdir. Seluruh makhluk berusaha untuk terhindar dari hal tersebut dengan takdir juga.
Orang yang benar-benar cerdas akan berusaha menghindari takdir dengan takdir juga, menghadapi takdir dengan takdir pula. Tidak akan mungkin kita menjalani kehidupan melainkan dengan cara ini. Rasa lapar dan haus, kedinginan, seluruh hal yang menakutkan dan membahayakan, adalah takdir. Seluruh makhluk berusaha untuk terhindar dari hal tersebut dengan takdir juga.
Demikianlah kondisi hamba yang memperoleh taufik dan petunjuk. Ia pasti berusaha untuk terhindar dari “takdir” siksa di akhirat dengan “takdir” taubat, iman, dan amal saleh. (ad-Da’u wad Dawa’, Ibnul Qayyim, hlm. 27)
Perlu diingat, yang mengatakan, “Allah telah mencatat takdir makhluk, lima puluh ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi,” beliau juga yang mengatakan, “Beramallah, karena masing-masing akan dimudahkan untuk apa yang diciptakan untuknya.” Lalu:
“Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab dan ingkar terhadap sebagian yang lain?” (al-Baqarah: 85)
(al-Iman bil Qadha, Muhammad bin Ibrahim, hlm. 127—129)
(al-Iman bil Qadha, Muhammad bin Ibrahim, hlm. 127—129)
asysyariah.com/usaha-doa-sebab-dan-takdir/
w357h7xkvwo853 sex toys,penis sleeves,dog dildo,realistic dildo,Clitoral Vibrators,realistic dildo,dildo,wholesale sex doll,realistic dildo e987k9ifydb727
BalasHapusn032c2nccae904 www.fakebags2023.ru r098y3hmngy254
BalasHapus